GRESIK DAN PARA SAHABAT

 Pagi ku disambut kicau burung di kota Semerang, sejuk udara pagi membuat saya malas untuk beranjak dari tempat tidur, sejenak pandangan ku tercuri oleh beberapa burung yang asik bermain di dahan pohon belimbing, ku asik memantau dari balik jendela kamar.
 Jam menunjukkan pukul 08.00 Wib, perut pun sudah bernyanyi, kini saatnya mandi dan bergegas berangkat sembari mencari makanan untuk mengisi perut.




KOTA SEMARANG 23 Desember 2018
 Tak terasa, matahari sudah mulai meninggi, saya harus bergegas melanjutkan perjalanan menuju kota Gresik, karena disana saya akan bertemu dengan beberapa sahabat lama saat masih menggeluti hobby naik gunung.
 Perjalanan sekitar 220 KM saya tempuh dalam waktu 8 Jam, sesaat di daerah Tuban saya sempat kesulitan mendapatkan bahan bakar, karena disetiap pom bensin yang saya singgahi, mereka selalu kehabisan stok bahan bakar, ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya, karena di sisi lain, indikator bensin saya sudah dalam keadaan kritis alias berkedip-kedip.
 Saya lanjut perjalanan sembari harap-harap cemas bensin di tangki saya cukup untuk sampai di pom bensin seanjutnya,
 Mesin saya mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa bensin di tangki sudah mulai habis, tapi beruntungnya saya, di ujung jalan saya melihat logo Pertamina, saya langsung bergegas menuju kesana, kondisi pom bensin ini seperti tidak terawat, sepi dan gersang, hanya ada beberapa orang petugas yang berjaga sambil mengantuk, saya ragu disini ada bahan bakar untuk motor saya.
 Saya masuk dan bertanya pada petugas pom bensin tersebut.
 Saya "pak, ada pertalite ?
Petugas "Wah kosong mas, yang ada hanya premium"
Tanpa pikir panjang, saya mengisi motor saya dengan premium hingga full, untuk berjaga-jaga siapa tahu di perjalanan depan bensin masih susah untuk didapatkan.
 Setelah isi full, saya lanjut menyusuri jalanan hingga akhirnya bertemu dengan pantai, saya tahu jika sudah ada pantai, maka kota Tuban sudah tidak jauh lagi, beberapa saat saya bertemu dengan supir truk ekspedisi tempat saya bekerja dulu di kawasan jakarta utara, saya buka kaca helm dan berteriak untuk menyapa, mereka masih mengenali saya dan menyapa dengan klakson truk mereka.
 perjalanan sempat saya hentikan di daerah Tuban, untuk sekedar melihat pantai dan cek kondisi motor, benar saja, tas /  saddle bag tempat saya menaruh pakaian agak robek di bagian atas, ternyata tidak terlalu kuat untuk menahan beban 8 KG, saya ragu, apa tas ini mampu bertahan hingga kota Toraja nanti. kita lihat saja.

 Matahari semakin tenggelam di ujung barat, saya tancap gas hingga kota Gresik, alangkah bahagia ketika saya melewati gapura selamat datang di kota Gresik, saya langsung buka google map, dan mencari lokasi rumah teman saya bro Iqbal.

Iqbal kiri, Fikih kanan


 tanpa di duga, bro Iqbal hadir barsama bro Fiqih, berhubung sudah jam 6 sore, kami langsung mencari makanan khas kota Gresik sebelum akhirnya saya di ajak menginap di rumah bro Iqbal. Padahal planning awal mau menginap di salah satu hotel murah di kota Gresik, tapi yah namanya rejeki, harus di terima, malam ini saya istirahat di rumah bro iqbal sebelum besok lanjut menyebrang dari Surabaya menuju kota Makassar.

  Pagi hari pun tiba, saya terbangun pukul 06.00 Wib, waw, sudah terang, mungkin di jakarta jam segini saya masih asik berpetualang dalam mimpi.
 Saya lihat teman-teman lain masih pulas tidur, saya tidak mau mengganggu mereka, saya keluar rumah dan saya lihat ada selang dan keran air nganggur, yaudah saya mencuci motor, kondisi motor saya mirip seperti motor trail, lumpur dan debu dimana-mana, tak lama setelah mencuci, teman-teman saya bangun dan bro fiqih langsung bergegas menyalakan motor maticnya dan segera mencari sarapan untuk kami. Wah pengertian sekali beliau.. hehehe..
 Motor bersih, perut kenyang, saatnya pamitan untuk menuju kota Surabaya, karena jadwal kapan saya pukul 17.00 Wib sudah berangkat, jadi lebih baik datang lebih awal daripada telat.
 Perjalanan dari Gresik ke Surabaya tidak ada yang special, hanya saja saya beberapa kali nyasar di kota Surabaya, karena pola jalanan dan Google map saya yang ngaco dan selalu mengarahkan untuk masuk jalan Tol, akhirnya pukul 14.00 Wib saya tiba di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, namun sial, kata petugas KM. Dharma Lautan Utama yang saya temui, keberangkatan kapal di tunda hingga pukul 22.00 Wib.
 Sembari menunggu, saya sempat bercengkrama dengan beberapa supir truk yang sama-sama akan menuju kota Makassar, salah satunya adalah Pak De.. Beliau berasal dari Kota Magelang, orangnya ramah dan humoris, agak gendut di bagian perut, tapi justru itu yang membuat beliau unik.

Sesaat sebelum masuk ke kapal

Setelah bercerita beberapa jam dan berbagi pengalaman, akhirnya kami bisa naik ke kapal, dan perjalanan selama hampir 2 hari ini akan sangat membosankan bagi saya.




selanjutnya akan saya ceritakana langsung saat tiba di kota Makassar, karena di kapal tidak ada yang asik untuk diceritakan..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

R15 V3 BUAT TOURING JAUH ?

SOLO TOURING START FROM JAKARTA